Karawang,suratberita.id – Kritikan tegas tuai polemik Ketua LSM Lodaya Nace Permana terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP/CSR) PT Jawa Satu Power (PT JSP) di Jalan Tuparev Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang baru-baru ini.
Menurut Nace, CSR PT. JSP di Jalan Tuparev sarat dengan kepentingan tertentu.
“Ya pasti (ada kepentingan), sekarang yang menjadi motif CSR itu dipindahkan ke Jalan Tuparev ada apa? Itu kan pasti ada motif, kalau sudah bicara motif pasti bicara kepentingan,” ujar Nace dikutip media delik.co.id, Sabtu siang, (31/8).
Pasalnya, publik menilai lokasi PT. JSP ada di Kecamatan Cilamaya Wetan yang semestinya pelaksanaan CSR perusahaan tersebut ada di Cilamaya namun faktanya pelaksanaan CSR PT. JSP dialihkan untuk penataan Jalan Tuparev Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang.
Nace mengaskan, “apabila kepentingannya adalah untuk masyarakat mestinya lokasi CSR PT. JSP itu ada di Cilamaya karena masyarakat terdampaknya ada di Cilamaya.” ujarnya.
“Jalan rusak masih banyak di Cilamaya, masyarakat miskin juga masih banyak di sana, nah kenapa tidak mereka yang didahulukan. Bukan di Jalan Tuparev karena itu bukan jalan rusak dan tidak urgen yang harus dirubah, toh selama ini jalan Tuparev juga masih bagus dan layak dilalui,” tambahnya.
Nace meminta pihak Forum CSR harus bertanggung jawab atas polemiknya CSR PT JSP.
“Forum CSR harus transparansi dan harus bisa berikan klarifikasi kepada warga Cilamaya, jangan sampai nanti ada pergerakan dari masyarakat Cilamaya karena mereka merasa dianak-tirikan,” tegasnya.
Nace menambahkan, adanya polemik CSR PT JSP di Jalan Tuparev merupakan bentuk pengelolaan CSR yang tidak professional.
“Ini merupakan kesalahan besar dalam sisi tata Kelola keuangan, harusnya Forum CSR berpikir bijak, masyarakat terdampak yang harus diutamakan,” tuturnya.
Nace juga menilai, polemik CSR PT JSP di Jalan Tuparev bukan kesalahan di pihak perusahaan, tetapi di pihak Forum CSR. Ketika perusahaan telah keluarkan CSR artinya sudah ada bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar.
“Tinggal (ditelurusi) bergesernya uang ini dari perusahaan ke Forum CSR dikemanakan, kecuali kalau memang pengelolaannya langsung ditangan perusahaan, kalaupun pengelolaannya ada di perusahaan tentunya ada titik kepantasan mengapa lokasi CSR-nya ada di Jalan Tuparev,” tutupnya. (red).