Ket. Foto Pemburu Sirung Di Lumbung Padi Jabar
Karawang,suratberita.id – Pemburu sirung (singgang) mengais rejeki biasanya selama jeda selepas padi dipanen hingga masa tanam kembali, selama itu tidak ada larangan dari para juragan sawah di lumbung padi Jawa Barat, Senin (15/1).
Menurut para pemburu sirung disekitar jalan Layapan wilayah pesawahan antara Desa Lemahduhur – Lemahsubur Kecamatan Tempuran, mulai melakukan pekerjaannya itu paska pohon padi dipanen juragan pemilik sawah sampai turun nyawah atau mulai masa tanam kembali, “sirung adalah padi yang tumbuh kembali setelah dipanen sekitar beberapa hari kemudian bisa menghasilkan butir padi” ungkapnya pada media ini, (15/1).
Lanjutnya, jadi semakin lama umur sirung itu maka semakin baik kualitas gabahnya, namun dimungkinkan ukuran dan jumlah butirnya tidak sebanyak padi dari penen biasanya, “buktinya kita berdua selama 5 hari ngambil sirung dapat 6 karung setelah diirik hasil gabahnya jadi satu karung dan waktu ditimbang beratnya 45. Kg” tandasnya.
Adapun hasil penelusuran sementara, bahwa ternyata nasi dari beras padi sirung tersebut dimungkinkan telah diminati sejumlah kalangan masyarakat luas, “nasi sirung pulen beraroma wangi sekali, dimungkinkan bebas kimia mengingat sirung itu tubuh dengan sendirinya tanpa dipupuk dan disemprot seperti layaknya nanam padi biasa” demikian ungkap sejumlah narasumber media ini. (H.Angga/Luay.M)