Kunjungan Plt. Mentan ke PT. Pupuk Kujang

1037

Ket. Foto Arif Prasetyo Adi Plt. Menteri Pertanian saat kunjungan ke PT. Pupuk Kujang di dampingi oleh unsur terkait di bidang Pertanian, salah satunya Dirut PT. Pupuk Indonesia dan PT. Pupuk Kujang

Karawang,suratberita.id – Arif Prasetyo Adi Plt  Menteri Pertanian melakukan kunjungan ke PT. Pupuk Kujang yang berlokasi di Cikampek Kabupaten Karawang, di dampingi oleh unsur terkait di bidang Pertanian, salah satunya Dirut PT. Pupuk Indonesia dan PT. Pupuk Kujang, serta Bupati Kabupaten Karawang. Kamis (13/10).

Arief Prasetyo Adi mengatakan terdapat kelebihan 600 ribu ton pupuk urea yang siap diekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara, India dan Australia.

“Stoknya sekitar 600 ribu ton over stock. (Perhitungan ekspor) silakan nanti dalam Rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri BUMN dan Menteri Pertanian,” kata Plt. Mentan di kawasan Pabrik Pupuk Kujang Cikampek di Karawang, Jawa Barat.

Khusus untuk pupuk Urea di Pupuk Kujang Cikampek terdapat kelebihan stok sekitar 30 ribu ton yang berada di area open warehouse dan harus segera dihabiskan dalam waktu dekat dengan harapan bisa membantu kebutuhan pemenuhan produksi pangan di negara-negara lain.

Arief bahkan mengatakan bahwa Ia baru saja berkomunikasi dengan ketua rice miller di Kamboja agar bisa segera membeli pupuk urea yang berada di bawah naungan Pupuk Indonesia Holding Company.

“Saya sudah telepon langsung salah satu pengguna pupuk di Kamboja. Jadi, Pak Presiden kemarin sudah telepon PM Kamboja dan kemudian hari ini saya call lagi ketua rice miller Kamboja supaya bisa mendapat pupuk dari pupuk Kujang,” ucapnya.

Rahmad Pribadi Direktur Utama Pupuk Indonesia, saat mendampingi Arif Prasetyo menuturkan stok pupuk urea yang tersebar di sejumlah holding company pupuk sebanyak 1,1 juta ton. Kemudian dikurangi dengan kebutuhan pupuk urea dalam negeri bersama kebutuhan stok sebanyak 500 ribu ton sehingga terdapat kelebihan 600 ribu ton.

“Hitungan kasar kami sekitar 600 ribu ton bisa diekspor, pupuk urea semua. Kalau pupuk NPK 100 ribu ton lagi yang akan ekspor. Semua yang penting dalam negeri diingatkan oleh Pak Mentan terpenuhi,” ucap Rahmad Pribadi.

Adapun untuk pendistribusian pupuk, Pupuk Indonesia telah mempunyai ratusan kios persentase kios yang telah menjual pupuk non subsidi sekitar 60 persen. Di antara ratusan kios-kios tersebut, sebanyak enam provinsi yakni Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Tengah telah terdigitalisasi.

“Perintah Mentan segera di-cover 100 persen kios jumlah cukup, sistem digitalisasi ada, seluruh kios harus ada stok pupuk subsidi dan non subsidi, yang dari 1.000 Pak Mentan minta ubah minta ubah jadi 26 ribu kios,” pungkasnya. (Opik/red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here