Ket. Foto PASAR BARU KARAWANG
Karawang,suratberita id – Paguyuban Warga dan Pedagang Pasar Rawasari Karawang meminta kepada Bupati Kabupaten Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana untuk meninjau kembali rencana revitalisasi pembangunan Pasar Baru dan Pasar Rawasari Karawang, Kamis (21/09).
Sebagaimana pernyataan Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana saat menghadiri rencana kerjasama daerah dengan pihak ketiga dalam pengembangan pasar di Hotel Mercure Kamis 31 Agustus 2023.
“Kami memohon kepada Bupati Kabupaten Karawang untuk mengkaji ulang dan menunda rencana revitalisasi/BOT, karena sangat merugikan pedagang nantinya,” kata Henny perwakilan dari Paguyuban warga dan Pedagang Pasar Rawasari kepada awak media suratberita.id.
Dia menilai, Revitalisasi (BOT) Pasar Baru dan Pasar Rawasari akan berdampak mematikan perekonomian warga dan pedagang yang selama ini menggantungkan hidupnya dari berdagang di pasar tersebut bila dikerjasamakan dengan pihak swasta.
“Sehubungan dengan hal tersebut, kami Paguyuban warga dan Pedagang Rawasari memohon kepada Ibu Bupati agar berkenan meninjau ulang rencana tersebut karena dengan diberikan kerjasama terhadap pihak swasta nantinya akan memberatkan para pedagang ,” tambah Henny.
Menurut dia, penolakan tersebut karena beberapa alasan yang sangat merugikan pedagang nantinya.
“Kami menolak adanya pembangunan pasar tersebut karena dinilai revitalisasi/BOT tersebut layaknya pasar Rengas Dengklok saja sampai saat ini meresahkan para pedagang dan memberatkan pedagang.” Ucapnya.
“Apalagi menurut informasi peruntukkan Pasar Rawasari ini akan didirikan SUPERINDO. Yang kami butuhkan pasar tradisional dan UKM. Karena itu, ia menilai, pembangunan Superindo tidak tepat guna dan sasaran tidak sesuai dengan nama yang melekat dari dulu bahwa tempat ini adalah Pasar dari dulu” ucap Henny.
Dalam kesempatan yang sama Raji pedagang pasar Baru Karawang mengatakan, ” sangat disayangkan terjadinya revitalisasi/BOT yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga/swasta yang mana daya beli sewa kios yang nantinya memberatkan para pedagang, ujarnya.
“Kami harap revitalisasi menggunakan anggaran dari Pemerintah daerah bukan kerjasama dengan swasta karena nantinya pasti akan memberatkan para pedagang seperti halnya Pasar Rengasdengklok baru-baru ini” tambahnya.
“Anehnya lagi beberapakali program revitalisasi/BOT pasar itu tidak sukses, suatu produk gagal kenapa diulang-ulang, jangan hanya berfikir prioritaskan kontribusi ke kas daerah saja fikirkanlah dampak ekonomi warga masyarakat kabupaten Karawang,” tutupnya.
Terlebih lagi, sambung dia, para warga dan pedagang tidak pernah dilibatkan dan tidak pernah diberikan ruang aspirasi dalam proses perencanaan bangunan pasar ini. (red)