RI 1 SABA KARAWANG

2149

Ket. Foto Joko Widodo RI 1 Saba Karawang

Karawang,suratberita.id – Kedatangan Persiden Jokowi adalah sebuah tamparan keras bagi para pejabat Kabupaten Karawang Jawa Barat mengingat tingginya harga beras di tanah air sejatinya banyak yang menjadi pemicunya selain terdampak fenomena El Nino di tahun ini, Kamis (14/9).

Segudang penyebab tersebut semestinya diurai oleh pemerintah daerah (Pemkab), misalnya, maraknya percaloan gabah pada saat panen raya, masih sulitnya pemberian modal bagi petani atau, kredit usaha tani lebih dipermudah lagi, masih tingginya harga pupuk walau sudah disubsidi, harga obat-obatan untuk padi yang menjulang, mahalnya buruh tani dan biaya proses dari tanam hingga panen mahal.

“termasuk Pemda harus berani ambil kebijakan yang mendukung total kepada petani, ( retribusi atau pajak diringankan bukan sebaliknya), dan mempunyai keberanian melakukan operasi pasar murah dengan menggunakan beras cadangan yang tersedia di Bulog pada masing-masing kota/kabupaten” demikian disampaikan warga lumbung padi Jawa Barat pada awak media, (24/9).

Lanjutnya, peristiwa semacam El Nino sebenarnya sulit diantisipasi karena peran alam tak bisa di lawan terlebih daerah yang tak memiliki area pesawahan atau hanya memiliki wilayah perkotaan saja. “namun sungguh sangat memalukan bisa ada satu daerah yang memiliki area pesawahan luas dan penduduknya mayoritas tani tapi harga beras sangat mahal malah seakan tidak bisa terkendali” tegasnya.

Tak hanya itu, tata kelola pengamanan sandang pangan oleh Pemkab Karawang terkesan hanya sesaat seyogyanya harus direncanakan dengan baik dan terstruktur dengan melibatkan semua unsur terlibat dari hulu hingga hilir, termasuk diajaknya duduk bersamanya pihak Bulog, “Bulog nyata sebagai lembaga BUMN yang memiliki tupoksi pengamanan harga pangan pokok beras ditingkat produsen dan konsumen, pengelolaan cadangan pangan pokok beras pemerintah, penyediaan dan pendistribusian pangan pokok beras kepada golongan masyarakat tertentu, pengembangan industri berbasis beras, termasuk produksi padi/gabah serta pengolahan gabah dan beras, pengembangan pergudangan beras” ungkapnya panjang lebar.

Datangnya Jokowi ke Karawang pada hari ini tentunya bila dicermati seksama adalah sebuah kepedulian yang berpihak kepada rakyat kecil, semoga saja kedatangan Presiden bisa meredam gejolak harga sandang pangan di Kabupaten Karawang, “tapi hemat saya secara pribadi menilai untuk Pemkab Karawang, adalah peristiwa tamparan keras bagi para pejabat setempat atau penguasanya, mengapa demikian, ya, jelas dong Kabupaten Karawang memiliki area sawah yang luas, panen sedang berlangsung walau bukan panen raya dan rakyatnya mayoritas petani juga tergolong daerah industri terbesar di Asia Tenggara” tandasnya.

“namun mengapa beras mahal untuk di pedesaan saja sampai harga 14 ribu per liter-nya dan seakan dibiarkan padahal ada cadangan beras Pemkab di Bulog sekitar 80 ton, coba bila itu dipergunakan untuk operasi pasar murah pasti harga beras tidak sekarang, lalu apa sih sulitnya bila melakukan subsidi silang pada hal tertentu demi rakyat yang menjerit” imbuhnya menegaskan. (Budi/tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here