Hajat Bumi Sumur Awisan Citaman Sarana Untuk Penguatan Budaya Lokal

191

Ket. foto Hajat Bumi Sumur Awisan Citaman Sarana Untuk Penguatan Budaya Lokal

Karawang, suratberita.id – Setiap bulan Muharam serta Maulud dalam kalender Jawa di beberapa wilayah tatar Sunda khususnya di Kabupaten Karawang senantiasa digelar acara Babarit atau Sérén Taun, Labuan atawa Hajat Bumi, tak terkecuali di Citaman desa Taman Sari kecamatan Pangkalan kabupaten Karawang, tepatnya di Talaga Citaman – Sumur Awisan Citaman, masyarakat lokal lebih akrab menyebutnya Ciburial.

Perhelatan Hajat Bumi itu menggelar Wayang Golek dan ‘ditabeuh’ oleh seniman juga dalang setempat, Ki Dalang Dasim serta putranya Megi Suganda.

Lalu Ketua PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) Jawa Barat Ki Dalang Haji Darsa Wibiksana juga berkenan memainkan wayang dengan durasi 1 jam dan tentunya dengan piawai sekelas Master.

Hadir pula ketua PEPADI kabupaten Karawang, Waya Karmila juga sebagai Kasi Seni dan Budaya Disparbud kabupaten Karawang. Lalu dihadiri Kepala Desa Taman Sari ibu Ai Ratna Nengsih, beserta Sekdes Isma Sanuriah beserta jajaran, juga Babinsa Dede Sukarna dan Binmaspol Brigadir Kardi beserta para tamu undangan dan nampak perwakilan dari kontraktor PT Wika.

Foto Perhelatan Hajat Bumi Sumur Awisan Citaman

“ini cara bersyukur kami, dimana hasanah budaya lokal senantiasa ada menyertai kami.” Ujar Ai Ratna Nengsih selaku Kepala Desa. Berharap semua warga ada dalam kesejahteraan dan kerahayuan, dan peka pada alam dan budayanya, tutupnya.

Ki Dalang Darsa sebagai Kasepuhan Dalang amat optimis akan geliat dunia perwayangan di kabupaten Karawang, umumnya di Jawa Barat, hari ini, setelah dihajar covid selama kurun 2 tahun, dalam wawancara seusai turun panggung, rabu (12/10/2022).

“Kebangkitan pedalangan sekarang khususnya di tatar dalang ‘nonoman’ untuk meneruskan masa depan dunia pewayangan / pedalangan.” Papar Ki Dalang Darsa.

Dan sebagai umpan untuk muda mudi yang ada di daerah demi melestarikan seni dan budaya kearifan lokal khususnya Wayang Golek, tambahnya.

Dengan adanya kegiatan seperti Hajat Bumi dan sekaligus peresmian jembatan di areal sumur Awisan Citaman, “Budaya lokal bisa berkembang dan menggali budaya yang hampir punah.” Jelas Waya Karmila selaku pejabat Disparbud, dan memang sudah sepantasnya pemerintah ada untuk kelangsungan seni dan budaya guna muatan lokal. (JB/Red.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here