Ket. Foto proyek pemasangan pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Dusun Caplek RT. 02/02 Desa Lemah karya Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang
Karawang, suratberita.id – Lagi-lagi Proyek Pemerintah di Dusun Caplek RT. 02/02 Desa Lemah karya Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang terkesan gelap-gelapan seperti siluman dan dikerjakan Asal Jadi (Asdi) serta timbul tenggelam berikut meninggalkan utang membuat isak tangis pemilik warung kecil sekitar lokasi tersebut, baru-baru ini.
Kabar ini tersiar ke publik berawal dari seorang ibu yang mengungkapkan kekesalan dan kekecewaan terhadap pihak pekerja proyek pemasangan pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU) diseberang jalan rumahnya. Menurutnya, proyek tersebut sudah 3 kali ganti pemborong, terakhir dikerjakan oleh pak wakil beserta 3 orang tukang.
“Pekerjanya empat orang punya utang warung sebesar 775.000, ditanyakan ke bu lurah katanya sudah di kasihkan ke pemborong, terus kata pemborong yang bersangkutan telah mengambil 5 juta dan tidak pernah kembali lagi, sampai saat ini yg bersangkutan kabur sudah sekitar dua bulanan, pekerja yang sekarang ini beda lagi, gonta gati sudah 3 golongan.”ungkap ibu emi, pemilik warung korban di bola pihak terkait proyek tersebut, pada media ini dikediamannya, Selasa sore (30/8).
“Lalu saya harus minta tolong pada siapa lagi.” Tambahnya dengan nada lirih tertekan menahan marah dan sedih sambil berderai air mata.
Beralaskan informasi tersebut, media ini langsung mengambil gambar terkait pekerjaan tersebut serta menanyakan pada dua orang pekerja, “papan proyek nanti akan dipasang kalau pekerjaan sudah beres, tidak tau pemborong dan pengawas dinasnya siapa, dan benar pekerjaan ini sempat mangkrak kurang lebih satu bulan sebab sampai ada yang belah-belah, dan sudah tiga kali gonta ganti pemborongnya” ungkap pekerja menjawab pertanyaan media ini, Selasa sore (30/8).
Hasil penelusuran media ini, di lokasi pekerjaan tidak nampak papan proyek sebagi bentuk transparansi pengguna anggaran pada publik dimungkinkan pula dikerjakan asdi, Semua itu dibenarkan warga setempat yang mengatakan, “tidak pasang papan informasi pekerjaan terkesan asdi mengingat pondasi pagar menggunakan pondasi pagar bekas sebelumnya” ungkap DDN, warga setempat.
Sampai berita ini disiarkan ke publik muka bumi ini, upaya media ini belum berhasil mendapatkan konfirmasi pihak terkait lainnya. (tim)