Ket. Konsolidasi Silaturahim Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kabupaten Karawang
Karawang,suratberita.id – Setelah kunjungan TAKZIAH serta memberikan bantuan kepada pondok pesantren Miftakhul Khoirot Desa Manggung Jaya Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang Pengurus PAC PDIP Cilamaya Kulon bersama dengan Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat dan pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) serta DPC Repdem Karawang dan juga Baguna DPC PDIP Karawang mengadakan acara konsolidasi silaturahim dan makan bersama. Rabu (23/2).
Hadir pada saat itu Ketua Bamusi Jawa Barat KH. Asep Sunarya, Ketua Bamusi Karawang K.H. Ade Abdoelah, wakil ketua DPD PDIP Jawa Barat Hj. Noor Rafika, Ketua DPC Repdem Karawang Novi Nur Agustianti M.Pd., anggota DPRD Karawang fraksi PDIP H. Cita, Ketua Baguna DPC PDIP Karawang Tubagus Suhaeli Enoch, jajaran pengurus Repdem Karawang dan jajaran pengurus PAC PDIP Cilamaya Kulon.
Dalam sambutannya Ketua DPC Bamusi Karawang K.H. Ade Abdoelah yang biasa dipanggil Kang Haji Ade memberikan penjelasan tentang keberadaan kader-kader NU di struktur kepengurusan Bamusi Karawang, “kami berkomitmen untuk mengedukasi, memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya rasa Nasionalisme dalam menghadapi serangan dari kelompok intoleran dan Radikal yang ingin memecah belah NKRI terutama yang menggunakan jargon agama” tegas Kang Haji Ade.
“Selain itu Bamusi, khususnya Bamusi Kabupaten Karawang akan terus berupaya untuk mengcounter segala bentuk propaganda dan fitnah yang ditujukan kepada PDIP, sebagai partai Komunis dan anti Islam kepada masyarakat luas khususnya masyarakat di kabupaten Karawang” tambahnya.
Kemudian sebagai kader NU yang menjadi pengurus Bamusi Kang Haji Ade pun memberikan penjelasan tentang istilah islam Nusantara. “Seluruh kader PDIP harus mengetahui dan memahami tentang islam Nusantara, karena ini berkaitan erat dengan Nasionalisme. Islam nusantara bukan aliran dan mazhab baru dalam islam, islam Nusantara hanyalah tipologi atau pengelompokan untuk mengcounter masuknya Islam transnasional yang datang dari Arab, atau biasa disebut aliran Wahabi. Oleh karena itu, saya berharap, seluruh kader Nasionalis PDIP, jangan ikut-ikutan dengan kelompok yang anti Nasionalisme, menyerang islam Nusantara.” Jelasnya.
“Kita tunjukan kepada masyarakat, bahwa PDIP sebagai partai Nasionalis bersama dengan organisasi sayap partai Bamusi adalah partai yang bukan berideologi Komunis dan anti Islam. PDIP besama Bamusi senantiasa bersatu dalam bingkai Nasionalis Religius.” tutupnya.
Dalam Kesempatan yang sama Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat Hj. Noor Rafika yang biasa dipanggil Teh Fika menegaskan, “Dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, Bamusi menjadi organisasi sayap yang sangat diharapkan menjadi saluran aspirasi umat Islam dalam perjuangan politik PDIP” Tegasnya.
“Selain itu, pilihan gerakan dakwah Bamusi adalah gerakan intelektual. Dalam melaksanakan kegiatannya, Bamusi berpegang teguh pada prinsip Islam, yaitu rahmatan lil’alamin rahmah bagi seluruh alam. Program-program kerja Bamusi selalu mengarah pada dakwah yang santun dan beretika. Perbedaan disikapi dengan rasa persaudaraan. Tak heran, Bamusi bisa bekerjasama dengan organisasi-organisasi Islam yang diberi label ”garis keras” dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi umat Islam” tutup Teh Fika.
Diwaktu yang sama, Novi Nur Agustianti , M.Pd. Ketua DPC Repdem Karawang kepada awak media surat berita.id mengatakan, “Bamusi Karawang memberikan warna baru dalam proses politik nasional terutama DPC PDIP Karawang dalam sikap-sikap politik PDIP yang berkaitan dengan isu keagamaan dan keyakinan. Bamusi Karawang diharapkan mampu meyakinkan berbagai kelompok dan organisasi Islam yang selama ini komunikasinya kurang harmonis dengan PDIP” ungkap Novi.
“Perlu diketahui untuk semua, pendekatan yang mengedepankan ukhuwah islamiah dengan menjaga etika dan kesantunan itulah yang membuat Bamusi lebih mudah dan disenangi oleh organisasi Islam lainnya.” Tambah Novi. (Buddy/tim)