Ket : KEGIATAN BAKSOS KARANG TARUNA CARIUMULYA.
Karawang,suratberita.id – Karang Taruna bisa diartikan secara singkat sebagai Wadah Pemuda dan bisa diartikan secara maksud dan tujuan Karang Taruna adalah Organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk menjadikan Pemuda yang madiri, kreatif, inovatif dan berbudi luhur.
Salah satu program sosial untuk membantu bagi warga yang kurang beruntung, H. Ujang Bhoni sebagai Ketua Karang Taruna menginstruksikan kejajarannya mengunjungi keluarga duka di dusun Cariumulya ke rumah almarhumah ibu saminah sekalian memberikan ke 6 keluarga almarhum yaitu ibu nengsih bt intut cariu 3 rtrw 17/001, ibu oom bt engki cariu rtrw 011/005, saldi bin surji cariu 2 rtrw 009/004, hj isah cariu rtrw 010/004, ibu karti suherti rtrw 009/004, sanem cariu rtrw 001/001, tarmi cariu 004/002, bantuan diberikan secara simboli di rumah keluarga almarhumah ibu salmah
guna membantu moril maupu materil ” walaupun hanya sekedar jangan dilihat besar atau kecilnya bantuan dari karang taruna yang jelas program sosial karang taruna berjalan ” ungkap H.Ujang bhoni.
Sementara penggalian dana selain bantuan pemerintah Karang Taruna mempunyai penghasilan dari kreatifitasnya di lahan parkir bakso raksasa kemudian dari hasil dana intensif/ kebijakan dari para kontraktor yang membangun di wilayah desa Cariu ,namun uang kebijakan dari kontraktor belum seutuhnya masuk ke kas karang taruna salah satu contoh kebijakan baru baru ini ada 2 kontraktor melaksanakan kegiatan penurapan dan telah memberikan kebijakan ke Rw Demong dan sisanya sudah dimasukan ke kas karang taruna walau tidak sesuai dengan yang di harapkan dan pekekerjaan turap h. Jenal diterima oleh BPD atasnama Komara lalu dia tidak merasa mampu untuk mengatasi di berikanlah ke wakil E. Durahman, ketika Karang taruna menanyakan ke Wakil E. Durahman tidak ada di rumahnya setelah ke 4 harinya baru ketemu ditanyakanlah terkait uang kebijakan, uangnya sudah habis ujarnya singkat dengan nada ringan sambil pergi meninggalkannya.
Setelah itu Ujang Bhoni mendatangi Kepala Desa untuk mengadukan perkataan wakil, “nanti besok jangan hawatir besok saya ganti, kata kepala desa, padahal kebijakan dari para pemborong itu sangat di perlukan untuk kegiatan Karang taruna tersebut” tandas Ujang Bhoni. (uyan/bunsal)