
Ket : Oknum ASN Disinyalir Terlibat Pengrusakan Patung Kuda Desa Pasirkamuning.
Karawang,suratberita.id – Beredarnya vidio patung kuda putih yang berdiri di depan kantor Desa Pasirkamuning Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang di turunkan lalu diseret berkeliling lapang bola mengunakan satu unit mobil, ini membuat prihatin dan sangat memalukan, sehingga sontak membuat sejumlah elemen masyarakat karawang angkat bicara, baru-baru ini.
Ini membuktikan bahwa imbas paska pilkades masih ada, dan yang sangat di sayangkan ini diuga dilakukan oleh oknum dari pendukung kepala desa yang menang, yang kepala desanya baru saja di lantik pada hari jumat, tanggal 23 April 2021, pelantikannya langsung oleh bupati dihalaman kantor bupati karawang.
Patung kuda putih tersebut di buat pada saat pemerintahan desa yang di pimpin oleh kepala desa bapak Oman Komarudin dengan menggunakan Anggaran Negara,”Saya sebagai bagian warga karawang sangat menyayangkan kejadian ini. Dan ada suatu pertanyaan yang tidak habis fikir Kenapa kepala desa yang baru membiarkan kejadian ini, tidak mencegahnya” ungkap Sofiyan, ketua Pemantau Demokrasi Sayap Putih
“Karena menurut saya ini sudah merusak dan menghancurkan aset negara, layak bagi aparat hukum untuk menindaknya dan melakukan penyelidikan atas hal ini,apalagi informasinya DI DUGA ada oknum PNS yang ikut serta, semoga masalah ini secepatnya dapat di selesaikan oleh penegak hukum” tandas Sofiyan menegaskan,
Ditempat terpisah, Oknum ASN sekaligus pada saat pembuatan patung kuda itu mengaku sebagai BPD Pasirkamuning, yang diduga ikut serta dalam pengrusakan, dipertanyakan agaran pembuatan patung tersebut dari mana mengatakan, bahwa pada saat itu, “anggaran yang di gunakan untuk pagar dan tanaman, untuk pembuatan patung kuda tidak tau anggaran dari mana” ujar JJ, pada suratberita.id, dihubungi via cellural,Sabtu (24/4).
Lanjutnya dipertanyakan media ini kenapa dirusak, “atas usulan tokoh agama tidak menyetujui adanya patung kuda termasuk masyarakat juga tidak” kilahnya.
Menurutnya, karna patung kuda tersebut dijadikan simbol, salah satu nya digunakan pada kendaran dan kaos, adapun mengenai keberadaannya dilokasi pengrusakan itu, “kebetulan saya waktu itu ada dilokasi pembongkaran patung tersebut” ujarnya.
Dipertanyakan ulang oleh media ini mengenai anggaran untuk pembuatan patung kuda tersebut, “tidak tau, yang saya tau anggaran desa digunakan untuk pembuatan pagar dan tanaman, masalah pembuatan patung kuda tidak tau dari mana anggarannya” pungkasnya sambil menutup telpon, (myor/uyan)