Karawang,suratberita.id – H.Kusnadi Bazuri Ketua Panitia Pilkades Desa Lemahkarya Kecamatan Tempuran memberikan klarifikasi soal besaran tambahan anggaran Pilkades Lemahkarya pada awak media. Ditemui di Kantor Desa Lemahkarya, Sabtu siang (6/3) Haji Engkus (panggilan akrab H.Kusnadi Bazuri) mengatakan, bahwa apa yang ia lakukan selaku Panitia Pilkades, sudah melalui jalur-jalur aturan yang benar, sesuai dengan rambu-rambu peraturan yang ada.
‘Saya sudah berusaha untuk melaksanakan amanah ini dengan penuh rasa tanggungjawab sebagai warga desa,’ ucapnya pada wartawan suratberita.
Lebih jauh Haji Engkus menjelaskan bahwa, apa yang ia dan kawan-kawan Panitia 11 lakukan soal tambahan anggara pilkades adalah bentuk tanggungjawab yang telah dipercayakan seluruh warga Desa Lemahkarya, yang direpresentasikan dalam lembaga BPD kepadanya. Segala sesuatunya sudah melalui jalur aturan, musyawarah, mufakat bersama pihak-pihak yang berkaitan. Bahkan bila ada pertanyaan-pertanyaan atau ada fihak-fihak yang mempertanyakan soal anggaran, mestinya diarahkan pada BPD, sebab BPD lah yang sedang punya hajat pilkades.
‘Panitia dan saya selaku ketuanya hanya melaksanakan saja apa yang telah diputuskan BPD. Yang berhak membuat keputusan tentang usulan tambahan anggaran kan Pemerintahan Desa Lemahkarya, yang di dalamnya BPD dan Kepala Desa. Bila kami panitia dinilai tidak benar dalam mengelola dan menggunakan anggaran, ya kami siap bertanggung jawa.”Demikian beber Haji Engkus di sela-sela Rapat Panitia Pilkades Lemahkarya kemarin.
Ditempat yang sama, Tatang, salah seorang anggota BPD Desa Lemahkarya menjelaskan pada awak media, bahwa benar apa yang diungkapkan Haji Engkus selaku Ketua Panitia.
‘Saya dan kawan-kawan di BPD bertanggungjawab atas putusan tambahan anggaran, dengan pertimbangan bahwa putusan itu tidak melanggar aturan manapun, bahkan saya punya dasar-dasar hukum yang dipegang.” ungkap Tatang dengan tegas.
Pertimbangan lain yang dikemukakan Tatang adalah pertimbangan kemanusiaan. Yang dimaksud Tatang adanya honor Panitia yang dialokasikan oleh APBD sangatlah kecil dan dinilai tidak manusiawi. Oleh karena itu, maka ia dan kawan-kawannya berani membuat keputusan menyetujui usulan panitia untuk dimunculkannya tambahan anggaran honor Panitia dan petugas lainnya yang terlibat.
Di akhir perbincangan, Tatang juga sepat mengemukakan kekhawatiran, bila persoalan ini terus-terusan direcoki dan dituduh bukan-bukan, maka akan sulit mencari orang-orang yang bersedia menjadi panitia pilkades. Bahkan sempat tercetus akan mengundurkan diri dari kepanitiaan.
Diketahui bahwa persoalan besarnya tambahan anggaran pilkades Lemahkarya yang bersumber dari menyewakan tanah sawah bengkok desa seluas 3,5 hektar dengan nilai lebih dari 80 juta rupiah disoal oleh seseorang warga desa setempat. (ks)