
Karawang, Surat Berita – padi yang tumbuh diatas rumpun padi sudah dipotong, turiang, senggang atau Lazimnya disebut warga Karawang dengan julukan Sirung. Pemburu sirung mulai melakukan aktivitasnya usai padi dipanen oleh juragan pemilik sawah di lumbung padinya Jawa Barat.
Pemburu Sirung dilumbung padinya Jawa Barat ditengarai telah menghasilkan Nasi yang diminati sejumlah kalangan masyarakat luas, “sebab selain nasinya pulen, enak serta wangi, dimukimkan non kimia, dan bisa mengatakan demikian karena saya sering menikmati nasi tersebut” ujar Mumuh, Perangkat Desa Cibadak Kecamatan Rawamerta, pada media ini dikediamannya, (10/7).
Lanjutnya, padi Sirung karena dipetiknya masih muda sehingga menghasilkan nasinya pulen dan beraroma wangi, apa lagi kalau dimasaknya pake suluh kayu pasti rasa akan lebih enak serta sumebar wanginya luar biasa, “saya rasa walaupun lauk pauk seadanya, makan nasi sirung tetap nikmat” ucapannya.
Lalu dimungkinkan bebas dari kimia pasalnya, padi Sirung tersebut tumbuh dengan sendirinya tanpa diberi pupuk dan disemprot seperti halnya layaknya petani menanam padi, “kita ketahui, sirung itu kan tumbuh tanpa dipupuk dan disemprot seperti layaknya menanam padi” jelasnya.

Sirung tersebut, masih kata Mumuh, sudah mejadi milik rejeki para pemburu Sirung, sebab ketika padi sudah dipanen mitosnya pemilik sawah tersebut diganti-wanti jangan sampai berani memetik Sirung dikarenakan itu sudah merupakan rejeki yang lain, “yang saya ketahui dari leluhur, itu sudah menjadi rejekinya yang lain, maaf, dimungkinkan juga termasuk rejekinya para pemburu Sirung” tandasnya.
Seiring perkembangan jaman harga padi sirung hampir berimbang dengan padi biasa, apa lagi berasnya kadang harganya bisa lebih tinggi, ” itu karena, ahir-ahir ini beras sirung mulai diburu oleh banyak kalangan tertentu” imbuhnya. (Hal)